Jumat, 16 Agustus 2013
Kamis, 15 Agustus 2013
Sejarah Lagu Indonesia
Indonesia
Raya adalah lagu kebangsaan Republik Indonesia. Lagu ini pertama
kali diperkenalkan oleh komponisnya, Wage Rudolf Soepratman, pada tanggal 28 Oktober
1928 pada saat Kongres Pemuda
II di Batavia.
Lagu ini menandakan kelahiran pergerakan nasionalisme
seluruh nusantara di Indonesia yang mendukung ide satu "Indonesia"
sebagai penerus Hindia Belanda, daripada dipecah menjadi
beberapa koloni.
Stanza pertama dari Indonesia Raya dipilih
sebagai lagu kebangsaan ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada
tanggal 17 Agustus
1945.
Indonesia Raya dimainkan pada upacara
bendera. Bendera Indonesia dinaikkan dengan khidmat dan
gerakan yang diatur sedemikian supaya bendera mencapai puncak tiang bendera ketika
lagu berakhir. Upacara bendera utama diadakan setiap tahun pada tanggal 17
Agustus untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia.
Upacara ini dipimpin oleh Presiden Indonesia.
Sejarah
Ketika mempublikasikan Indonesia Raya tahun 1928, Wage Rudolf Soepratman dengan jelas
menuliskan "lagu kebangsaan" di bawah judul Indonesia Raya. Teks lagu
Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali oleh suratkabar Sin Po,
sedangkan rekaman pertamanya dimiliki oleh seorang pengusaha bernama Yo Kim Tjan.
Setelah dikumandangkan tahun 1928 dihadapan para
peserta Kongres Pemuda II dengan biola, pemerintah
kolonial Hindia Belanda segera melarang penyebutan lagu
kebangsaan bagi Indonesia Raya. Meskipun demikian, para pemuda tidak gentar.
Mereka menyanyikan lagu itu dengan mengucapkan "Mulia, Mulia!" (bukan
"Merdeka, Merdeka!") pada refrein. Akan tetapi, tetap saja mereka
menganggap lagu itu sebagai lagu kebangsaan.[1]
Selanjutnya lagu Indonesia Raya selalu dinyanyikan pada setiap rapat
partai-partai politik. Setelah Indonesia merdeka, lagu itu ditetapkan sebagai
lagu Kebangsaan perlambang persatuan bangsa.
Namun pada saat menjelaskan hasil Festival Film Indonesia (FFI) 2006 yang kontroversial
dan pada kompas tahun 1990-an, Remy Sylado,
seorang budayawan dan seniman senior Indonesia mengatakan bahwa lagu Indonesia
Raya merupakan jiplakan dari sebuah lagu yang diciptakan tahun 1600-an
berjudul Lekka Lekka Pinda Pinda. Kaye A. Solapung, seorang pengamat
musik, menanggap tulisan Remy dalam Kompas tanggal 22 Desember 1991. Ia
mengatakan bahwa Remy hanya sekadar mengulang tuduhan Amir Pasaribu
pada tahun 1950-an. Ia juga mengatakan dengan mengutip Amir Pasaribu bahwa
dalam literatur musik, ada lagu Lekka Lekka Pinda Pinda di Belanda,
begitu pula Boola-Boola di Amerika
Serikat. Solapung kemudian membedah lagu-lagu itu. Menurutnya, lagu Boola-boola
dan Lekka Lekka tidak sama persis dengan Indonesia Raya, dengan hanya delapan
ketuk yang sama. Begitu juga dengan penggunaan Chord yang jelas berbeda.
Sehingga, ia menyimpulkan bahwa Indonesia Raya tidak menjiplak.
Naskah pada koran Sin Po (1928)
Lagu Indonesia Raya diciptakan oleh WR Supratman dan
dikumandangkan pertama kali di muka umum pada Kongres Pemuda 28 Oktober 1928 di
Jakarta (pada usia 25 tahun), dan disebarluaskan oleh koran Sin Po
pada edisi bulan November 1928. Naskah tersebut ditulis oleh WR Supratman dengan
Tangga Nada C (natural) dan dengan catatan Djangan Terlaloe Tjepat,
sedangkan pada sumber lain telah ditulis oleh WR Supratman pada Tangga Nada
G (sesuai kemampuan umum orang menyanyi pada rentang a - e) dan dengan
irama Marcia , Jos Cleber (1950) menuliskan dengan irama Maestoso con
bravura (kecepatan metronome 104).
Aransemen simfoni Jos Cleber
(1950)
Secara musikal, lagu ini telah dimuliakan — justru —
oleh orang Belanda (atau Belgia) bernama Jos Cleber
(pada waktu itu ia berusia 34 tahun) yang tutup usia tahun 1999 pada usia 83 tahun.
Setelah menerima permintaan Kepala Studio RRI Jakarta adalah Jusuf
Ronodipuro sejak pada tahun 1950, Jos Cleber
pun menyusun aransemen baru, yang penyempurnaannya ia lakukan setelah juga
menerima masukan dari Presiden Soekarno.
Rekaman asli (1950) dan rekam ulang (1997)
Rekaman asli dari Jos Cleber
sejak pada tahun 1950
dari Jakarta Philharmonic Orchestra dimainkan perekaman secara bersuara stereo di
Bandar
Lampung sejak peresmian oleh Presiden Soeharto
sejak pada tanggal 1 Januari 1992 dan direkam kembali
secara digital di Australia sejak bertepatan pada Kerusuhan Mei 1998 yang diaransemen oleh Jos Cleber
yang tersimpan di RRI Jakarta oleh Victoria Philharmonic Orchestra
di bawah konduktor oleh Addie Muljadi Sumaatmadja yang berkerjsama oleh Twilite
Orchestra yang diletak debut album pertama oleh Simfoni
Negeriku yang durasi selama 1-menit 47-detik.
Lirik asli, ejaan 1958, dan EYD
Lirik asli (1928)
INDONESIA RAJA
I.
Indonesia, tanah airkoe,
Tanah toempah darahkoe,
Disanalah akoe berdiri,
Mendjaga Pandoe Iboekoe.
Indonesia kebangsaankoe,
Kebangsaan tanah airkoe,
Marilah kita berseroe:
"Indonesia Bersatoe".
Hidoeplah tanahkoe,
Hidoeplah neg'rikoe,
Bangsakoe, djiwakoe, semoea,
Bangoenlah rajatnja,
Bangoenlah badannja,
Oentoek Indonesia Raja.
Tanah toempah darahkoe,
Disanalah akoe berdiri,
Mendjaga Pandoe Iboekoe.
Indonesia kebangsaankoe,
Kebangsaan tanah airkoe,
Marilah kita berseroe:
"Indonesia Bersatoe".
Hidoeplah tanahkoe,
Hidoeplah neg'rikoe,
Bangsakoe, djiwakoe, semoea,
Bangoenlah rajatnja,
Bangoenlah badannja,
Oentoek Indonesia Raja.
II.
Indonesia, tanah jang moelia,
Tanah kita jang kaja,
Disanalah akoe hidoep,
Oentoek s'lama-lamanja.
Indonesia, tanah poesaka,
Poesaka kita semoea,
Marilah kita mendoa:
"Indonesia Bahagia".
Soeboerlah tanahnja,
Soeboerlah djiwanja,
Bangsanja, rajatnja, semoeanja,
Sedarlah hatinja,
Sedarlah boedinja,
Oentoek Indonesia Raja.
Tanah kita jang kaja,
Disanalah akoe hidoep,
Oentoek s'lama-lamanja.
Indonesia, tanah poesaka,
Poesaka kita semoea,
Marilah kita mendoa:
"Indonesia Bahagia".
Soeboerlah tanahnja,
Soeboerlah djiwanja,
Bangsanja, rajatnja, semoeanja,
Sedarlah hatinja,
Sedarlah boedinja,
Oentoek Indonesia Raja.
III.
Indonesia, tanah jang soetji,
Bagi kita disini,
Disanalah kita berdiri,
Mendjaga Iboe sedjati.
Indonesia, tanah berseri,
Tanah jang terkoetjintai,
Marilah kita berdjandji:
"Indonesia Bersatoe"
S'lamatlah rajatnja,
S'lamatlah poet'ranja,
Poelaoenja, laoetnja, semoea,
Madjoelah neg'rinja,
Madjoelah Pandoenja,
Oentoek Indonesia Raja.
RefrainBagi kita disini,
Disanalah kita berdiri,
Mendjaga Iboe sedjati.
Indonesia, tanah berseri,
Tanah jang terkoetjintai,
Marilah kita berdjandji:
"Indonesia Bersatoe"
S'lamatlah rajatnja,
S'lamatlah poet'ranja,
Poelaoenja, laoetnja, semoea,
Madjoelah neg'rinja,
Madjoelah Pandoenja,
Oentoek Indonesia Raja.
Indones', Indones',
Moelia, Moelia,
Tanahkoe, neg'rikoe jang koetjinta.
Indones', Indones',
Moelia, Moelia,
Hidoeplah Indonesia Raja.
Lirik resmi (1958)
INDONESIA RAJA
I.
Indonesia tanah airku,
Tanah tumpah darahku,
Disanalah aku berdiri,
Djadi pandu ibuku.
Indonesia kebangsaanku,
Bangsa dan tanah airku,
Marilah kita berseru,
Indonesia bersatu.
Hiduplah tanahku,
Hiduplah neg'riku,
Bangsaku, Rajatku, sem'wanja,
Bangunlah djiwanja,
Bangunlah badannja,
Untuk Indonesia Raja.
Tanah tumpah darahku,
Disanalah aku berdiri,
Djadi pandu ibuku.
Indonesia kebangsaanku,
Bangsa dan tanah airku,
Marilah kita berseru,
Indonesia bersatu.
Hiduplah tanahku,
Hiduplah neg'riku,
Bangsaku, Rajatku, sem'wanja,
Bangunlah djiwanja,
Bangunlah badannja,
Untuk Indonesia Raja.
II.
Indonesia, tanah jang mulia,
Tanah kita jang kaja,
Disanalah aku berdiri,
Untuk s'lama-lamanja.
Indonesia, tanah pusaka,
P'saka kita semuanja,
Marilah kita mendoa,
Indonesia bahagia.
Suburlah tanahnja,
Suburlah djiwanja,
Bangsanja, Rajatnja, sem'wanja,
Sadarlah hatinja,
Sadarlah budinja,
Untuk Indonesia Raja.
Tanah kita jang kaja,
Disanalah aku berdiri,
Untuk s'lama-lamanja.
Indonesia, tanah pusaka,
P'saka kita semuanja,
Marilah kita mendoa,
Indonesia bahagia.
Suburlah tanahnja,
Suburlah djiwanja,
Bangsanja, Rajatnja, sem'wanja,
Sadarlah hatinja,
Sadarlah budinja,
Untuk Indonesia Raja.
III.
Indonesia, tanah jang sutji,
Tanah kita jang sakti,
Disanalah aku berdiri,
Ndjaga ibu sejati.
Indonesia, tanah berseri,
Tanah jang aku sajangi,
Marilah kita berdjandji,
Indonesia abadi.
S'lamatlah rakjatnja,
S'lamatlah putranja,
Pulaunja, lautnja, sem'wanja,
Madjulah Neg'rinja,
Madjulah pandunja,
Untuk Indonesia Raja.
RefrainTanah kita jang sakti,
Disanalah aku berdiri,
Ndjaga ibu sejati.
Indonesia, tanah berseri,
Tanah jang aku sajangi,
Marilah kita berdjandji,
Indonesia abadi.
S'lamatlah rakjatnja,
S'lamatlah putranja,
Pulaunja, lautnja, sem'wanja,
Madjulah Neg'rinja,
Madjulah pandunja,
Untuk Indonesia Raja.
Indonesia Raja,
Merdeka, merdeka,
Tanahku, neg'riku jang kutjinta!
Indonesia Raja,
Merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raja.
Lirik modern
INDONESIA RAYA
I.
Indonesia tanah airku,
Tanah tumpah darahku,
Di sanalah aku berdiri,
Jadi pandu ibuku.
Indonesia kebangsaanku,
Bangsa dan tanah airku,
Marilah kita berseru,
Indonesia bersatu.
Hiduplah tanahku,
Hiduplah neg'riku,
Bangsaku, Rakyatku, semuanya,
Bangunlah jiwanya,
Bangunlah badannya,
Untuk Indonesia Raya.
Tanah tumpah darahku,
Di sanalah aku berdiri,
Jadi pandu ibuku.
Indonesia kebangsaanku,
Bangsa dan tanah airku,
Marilah kita berseru,
Indonesia bersatu.
Hiduplah tanahku,
Hiduplah neg'riku,
Bangsaku, Rakyatku, semuanya,
Bangunlah jiwanya,
Bangunlah badannya,
Untuk Indonesia Raya.
II.
Indonesia, tanah yang mulia,
Tanah kita yang kaya,
Di sanalah aku berdiri,
Untuk s'lama-lamanya.
Indonesia, tanah pusaka,
P'saka kita semuanya,
Marilah kita mendoa,
Indonesia bahagia.
Suburlah tanahnya,
Suburlah jiwanya,
Bangsanya, Rakyatnya, semuanya,
Sadarlah hatinya,
Sadarlah budinya,
Untuk Indonesia Raya.
Tanah kita yang kaya,
Di sanalah aku berdiri,
Untuk s'lama-lamanya.
Indonesia, tanah pusaka,
P'saka kita semuanya,
Marilah kita mendoa,
Indonesia bahagia.
Suburlah tanahnya,
Suburlah jiwanya,
Bangsanya, Rakyatnya, semuanya,
Sadarlah hatinya,
Sadarlah budinya,
Untuk Indonesia Raya.
III.
Indonesia, tanah yang suci,
Tanah kita yang sakti,
Di sanalah aku berdiri,
N'jaga ibu sejati.
Indonesia, tanah berseri,
Tanah yang aku sayangi,
Marilah kita berjanji,
Indonesia abadi.
S'lamatlah rakyatnya,
S'lamatlah putranya,
Pulaunya, lautnya, semuanya,
Majulah Neg'rinya,
Majulah pandunya,
Untuk Indonesia Raya.
RefrainTanah kita yang sakti,
Di sanalah aku berdiri,
N'jaga ibu sejati.
Indonesia, tanah berseri,
Tanah yang aku sayangi,
Marilah kita berjanji,
Indonesia abadi.
S'lamatlah rakyatnya,
S'lamatlah putranya,
Pulaunya, lautnya, semuanya,
Majulah Neg'rinya,
Majulah pandunya,
Untuk Indonesia Raya.
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Tanahku, neg'riku yang kucinta!
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raya.
Rabu, 14 Agustus 2013
Sejarah Lagu Pathfinder
Pencipta Lagu Pathfinder Strong, Henry T. Bergh, Pionir Pathfinder terakhir, meninggal pada umur 93 di California
Pada tanggal 15 juli 2011, Pionir pathfinder dan penulis lagu
mars pathfinder internasional(pathfinder strong) meninggal di Oakhurst,
CA, USA, menurut anak perempuannya, Judi.
Pathfinder di seluruh dunia telah menyanyikanlagu ini dan sudah
banyak di terjemahkan, biasanya dinyanyikan sebagai berikut ”Oh we are
the Pathfinder’s Strong, the servants of God are we, faithful as we
march along, in kindness, truth and purity. A message to tell to the
world, a truth that will set us free, King Jesus the Savior’s coming
back, for you and me…..” di ratusan pathfinder club, gereja, dan
kampore. Lirik dan musik lagu ini diberikan kepada Direktur pemuda pada
tahun 1948 yang nantinya dilanjutkan menjadi Lagu tema pathfinder di
seluruh dunia.
Henry Theodore Berg lahir pada tanggal 24 mei 1918 di Spokane,
Washington dan saat dia berumur 2 tahun 3 bulan, dia selamat dari
kematian pada kecelakaan air. Tuhan mempunyai rencana untuk hidupnya!
Walaupun dia mendapat bekas luka tetapi Cintanya kepada Tuhan bertumbuh.
Saat ia berumur 10 tahun dia bertemu dengan Miriam jackson saat ibunya
membawa keluarganya ke sekolah sabat dan ia berkata bahwa ia akan
menikahi gadis itu suatu hari nanti. Mereka menjadi teman dan menikah
pada tanggal 24 Agustus 1939. Miriam dan Henry saling mengenal selama 83
tahun.
Henry menjadi Bendahara untuk beberapa konfrens dan untuk Pacific
Press sebelum menjadi Direktur Pemuda di Konfrens Central California.
Disinilah ia menolong untuk mendirikan 23 klub pathfinder, menulis
buklet “Bagaimana memulai klub pathfinder,” memulai Program Koordinator
pathfinder, mengadakan Pelatihan Kepemimpinan Pathfinder pertama,
mendesain bendera pathfinder (dengan yang Hellen Hobs buat), dan
memimpin Pathfinder fair pertama. Tetapi untuk puluhan dari ribuan
orang muda di seluruh dunia. Henry T. Bergh akan selalu diingat karena
menciptakan lirik dan musik untuk lagu tema pathfinder, Seperti yang
Tuhan sudah berikan kepada dia.
Pathfinder song atau yang biasa kita kenal dengan Mars Pathfinder
(pandu-pandu). Awalnya Henry Bergh diminta oleh John Hancock untuk
menulis lagu, tetapi ia menolak, karma dia bukanlah seorang musisi.
Henry berkata “Tetapi sepanjang bulan mei 1949 saya mengendarai mobil
untuk datang ke Semenanjung Monterey sekitar 110 – 130 km dari rumah.
Saya berpikir tentang pathfinder kita dan bagaimana mereka membutuhkan
sebuah lagu. Lalu saya berpikir, ya, setidaknya saya harus menuliskan
beberapa kata. Jadi saya mencoba untuk membuat puisi. Saya memikirikan
tentang perjanjian MV— baik dan suci dan benar, dengan pesan untuk
pergi keseluruh dunia. Saya menepi ke sisi jalan, mengambil socarik
kertas bekas dari alkitab saya dan memulai menulis : “Kami ini pandu pandu, didalam ladang Tuhan, setia kami maju, berbuat baik suci dan benar . . . . . .”
“Yah, saya pikir itu tidak buruk. Saya pergi lagi dalam janji saya
pada sabat itu. Setelah itu pada saat perjalanan pulang saya mulai
menyenandungkan macam-macam nada. Dan mulai menyesuaikan dengan
kata-katanya. Saya menepikan mobil kepinggir jalan lagi dan menuliskan
nadanya sambil menyenandungkan nada itu. Malam itu saya meminta istri
saya untuk mencoba dan memainkan ini untuk saya dari nada yang saya
tuliskan di kertas. Saya belum cukup yakin itu semua sudah cukup baik
untuk Mars Pathfinder. Maka saya mengirimnya ke Waynee Hooper (Musisi
dan composer gereja terkenal) dan memintanya untuk mengeditnya. Dia
mengirimkannya kembali dan berkata “Ini lagu yang bagus — Pergi dan
Publikasikan itu”
Tuhan benar-benar sudah memberkati komunitas kita dengan Hidup dan pelayanannya, Henry T. Bergh!
Selasa, 13 Agustus 2013
Jenis-jenis Simpul2
Overhand Knot
Lebih dikenal sebagai simpul tunggal. Merupakan simpul paling dasar dan umumnya dipakai sebagai pengunci bagi sebuah simpul utama. Atau membuatnya dengan dua kali putaran (double overhand knot)
Single Figure of Eight
Fungsinya tak jauh berbeda dengan Simpul Tunggal. Penggunaan utamanya sebagai simpul stopper dibuat pada ujung tali saat rapelling terutama pada jalur vertikal.
Heaving Living Knot.
Berfungsi agar laju tali pada descender yang tak terkontrol oleh abseiller dapat tertahan pada ujung tali yang telah disimpul seperti ini.
LOOP
Adalah simpul yang berbentuk bundel (loop) dimana yang dikaitkan adalah bundelnya, antara lain;
Overhand Loop
Umumnya dibuat agar dapat menahan laju tali pada descender, saat abseiller tak mampu mengontrol laju pergeseran tali ketika ia terjatuh sampai bagian ujung tali
Figure of Eight Follow
Diawali dengan membuat Single of Eight, yang kemudian dikaitkan pada anchor atau harnes, Cara ini dikenal dengan threaded system
Figure of Eight Knot
Jenis simpul delapan ini dibuat dengan cara menggandakan tali utama, digunakan hanya karabiner, sedang untuk anchor atau harness dibuat dengan cara threaded system
Figure of Nine Knot
Walaupun kuat simpul ini jarang digunakan , karena bila telah terbebani dengan beban yang berat sukar diuraikan
Bowline Knot
Lebih dikenal sebagai simpul kambing, karena diadaptasi karena kegunaannya yaitu mengikat hewan peliharaan. Simpul inipun dikembangkan menjadi Mountaineering Bowline yang mempunyai double ring dan juga French Bowline yang mempunyai doubel loop (on the bight).
Bowline’s Climber
Cara pembuatannya tak jauh beda dengan Bowline Knot, yang membedakan hanyalah bahwa simpul ini lebih cepat dalam pembuatannnya.
HITCH
Adalah simpul yang umumnya dikaitkan pada karabiner atau titik tambat (anchor point), antara lain;
Italian Hitch
Atau Munter Hitch. Simpul ini dipakai sebagai simpul untuk mengamankan seorang pemanjat. ketika pemanjat terjatuh belayer dengan sigap, membuat Mule Knot, pada bagian tali yang dipakai sebagai pengerem. Ketika pemanjat telah aman dengan mudah belayer dapat mudah melepaskan simpul Mule ini.
Anchor Hitch
Simpul ini mudah dibuat namun jarang digunakan untuk kegiatan yang beresiko tinggi, seperti rock climbing dan lainnnya.
Clove Hitch
Dikenal sebagai simpul pangkal. Pada Rock Climbing dipakai oleh Belayer untuk mengamankan dirinya, yang ditempatkan pada anchor points. Bagian satunya terhubung kepada pemanjat melalui alat belaying.
Highwayman’s Knot
Simpul ini akan sangat mudah dilepaskan dengan kita menarik bagian tali satunya, yang bukan merupakan bagian tali yang terulur untuk beban. Dikenal juga dengan nama Quick Release Knot
Timber Hitch
Umumnya dipakai saat berkemah, misal untuk menarik batang kayu yang cukup berat.
Mule Hitch
Hanya dengan menarik simpul penguncinya, simpul ini akan dengan mudahnya dilepaskan. Umunya dibuat dengan dipadukan dengan Italian Hitc/Munter Hitch, sebagai simpul pengaman sementara yang mudah dilepaskan.
Tautline Knot
Simpul ini dikaitkan pada patok buatan atau anchor-anchor alami. Namun cenderung membuat tali agak terpelintir.
Lebih dikenal sebagai simpul tunggal. Merupakan simpul paling dasar dan umumnya dipakai sebagai pengunci bagi sebuah simpul utama. Atau membuatnya dengan dua kali putaran (double overhand knot)
Single Figure of Eight
Fungsinya tak jauh berbeda dengan Simpul Tunggal. Penggunaan utamanya sebagai simpul stopper dibuat pada ujung tali saat rapelling terutama pada jalur vertikal.
Heaving Living Knot.
Berfungsi agar laju tali pada descender yang tak terkontrol oleh abseiller dapat tertahan pada ujung tali yang telah disimpul seperti ini.
LOOP
Adalah simpul yang berbentuk bundel (loop) dimana yang dikaitkan adalah bundelnya, antara lain;
Overhand Loop
Umumnya dibuat agar dapat menahan laju tali pada descender, saat abseiller tak mampu mengontrol laju pergeseran tali ketika ia terjatuh sampai bagian ujung tali
Figure of Eight Follow
Diawali dengan membuat Single of Eight, yang kemudian dikaitkan pada anchor atau harnes, Cara ini dikenal dengan threaded system
Figure of Eight Knot
Jenis simpul delapan ini dibuat dengan cara menggandakan tali utama, digunakan hanya karabiner, sedang untuk anchor atau harness dibuat dengan cara threaded system
Figure of Nine Knot
Walaupun kuat simpul ini jarang digunakan , karena bila telah terbebani dengan beban yang berat sukar diuraikan
Bowline Knot
Lebih dikenal sebagai simpul kambing, karena diadaptasi karena kegunaannya yaitu mengikat hewan peliharaan. Simpul inipun dikembangkan menjadi Mountaineering Bowline yang mempunyai double ring dan juga French Bowline yang mempunyai doubel loop (on the bight).
Bowline’s Climber
Cara pembuatannya tak jauh beda dengan Bowline Knot, yang membedakan hanyalah bahwa simpul ini lebih cepat dalam pembuatannnya.
HITCH
Adalah simpul yang umumnya dikaitkan pada karabiner atau titik tambat (anchor point), antara lain;
Italian Hitch
Atau Munter Hitch. Simpul ini dipakai sebagai simpul untuk mengamankan seorang pemanjat. ketika pemanjat terjatuh belayer dengan sigap, membuat Mule Knot, pada bagian tali yang dipakai sebagai pengerem. Ketika pemanjat telah aman dengan mudah belayer dapat mudah melepaskan simpul Mule ini.
Anchor Hitch
Simpul ini mudah dibuat namun jarang digunakan untuk kegiatan yang beresiko tinggi, seperti rock climbing dan lainnnya.
Clove Hitch
Dikenal sebagai simpul pangkal. Pada Rock Climbing dipakai oleh Belayer untuk mengamankan dirinya, yang ditempatkan pada anchor points. Bagian satunya terhubung kepada pemanjat melalui alat belaying.
Highwayman’s Knot
Simpul ini akan sangat mudah dilepaskan dengan kita menarik bagian tali satunya, yang bukan merupakan bagian tali yang terulur untuk beban. Dikenal juga dengan nama Quick Release Knot
Timber Hitch
Umumnya dipakai saat berkemah, misal untuk menarik batang kayu yang cukup berat.
Mule Hitch
Hanya dengan menarik simpul penguncinya, simpul ini akan dengan mudahnya dilepaskan. Umunya dibuat dengan dipadukan dengan Italian Hitc/Munter Hitch, sebagai simpul pengaman sementara yang mudah dilepaskan.
Tautline Knot
Simpul ini dikaitkan pada patok buatan atau anchor-anchor alami. Namun cenderung membuat tali agak terpelintir.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)